Rabu, 01 September 2010

Aku Hanya Manusia

Bintang di cakrawala di Siang hari

Mendekat ke Bumi & menghampiri

Aku hanya manusia & berdiri diatas Bumi

Tak terlihat lagi Bintang dari sini

Mungkin dia pergi karena tahu

Dan Lagi

Dan lagi. Kau guncang hatiku,


meski kutahu bahwa Kau hanya ingin mengangkatku,


membawaku ketempat-Mu.



Tapi aku takut!


Walau Kau nyatakan tak ada yang harus kutakutkan,


selain rasa takut itu sendiri.



Lalu Kau hanya diam,


meski sesungguhnya Kau bicara dengan bahasa yang tidak kumengerti,


meski Kau tahu apa yang akan terjadi..

Lima Tahun Pembunuhan Munir

7 September 2009, Lima tahun sudah usia Munir Said Thalib dibunuh.

Tapi tampaknya hal itu menjadi suatu yang biasa saja bagi orang banyak,

yaitu bagi mereka yang tidak tahu apa yang diperjuangkan Munir.

Sebenarnya hanya sebuah Keadilan dan Kebenaran yang diperjuangkan Munir.

Sungguh sederhana sekali.

Tapi karena hal yang sesederhana itulah Ia dibungkam!!



Lihat sikap Pemerintah,

Mereka hanya sibuk mengotak-atik masalah birokrasi

Lihatlah betapa tamak dan bodohnya mereka!

Membiarkan ketidakadilan dan ketidakbenaran menjadi sebuah sistem yang dielu-elukan.

Menjadikannya sebagai sistem yang mendarah daging!

Sungguh belum dewasa Negara kita tercinta..


Tapi tenang saja mungkin dengan begini akan lahir Munir-Munir yang baru.

Munir, tak kan pernah berhenti

Tak akan pernah mati.

Kucing Kecil

Beberapa hari yang lalu saat ku keluar rumah terdengar suara panggilan putus asa dari seekor kucing kecil (jangan bayangkan seperti Nabi Sulaiman AS yang bisa mendengar suara binatang), entah karena ditinggal Induknya atau karena Kelaparan kucing itu terus mengeong, mengeong dan mengeong tanpa henti..
Karena tergugah juga hati ini akhirnya ku ambil sedikit susu putih kesukaanku (tanpa menyebut merk) dengan malu-malunya (malu-malu kucing) kucing kecil itu dengan lahapnya menikmati sedikit susu tersebut..
Setelah habis kucing itu ternyata tetap mengeong, sungguh heran aku dibuatnya. Secara spekulatif ku ambil masakan Ibu ku yang ada sedikit olahan ikannya, dan ternyata ia suka entah karena benar-benar suka atau karena terpaksa.
Setelah kejadian itu kucing itu kerap berkunjung kerumah, dan seperti sebelumnya ku layani ia dengan senang hati..
Pada saat itu telah memasuki Bulan Puasa. Karenanya bangun siang pun tampak sudah biasa..
Kucing itu pun hadir saat berbuka maupun saat sahur tiba..
Kemudian pada hari itu seperti biasa aku bangun disiang hari dan telah beberapa hari kucing kecil itu tidak terlihat bahkan suara meongnya pun tidak terdengar meski sudah mengerutkan dahi dan memfokuskan diri suaranya tetap tidak terdengar sampai pada suatu waktu kulihat ia terbujur lemah tidak bergerak dan telah digerayangi oleh sekelompok nyamuk, ku panggil-panggil tetap ia tidak bergerak sampai akhirnya dengan penuh keragu-raguan ku sentuh ia, ku angkat!
ternyata kucing kecil itu telah mati tak berdaya tak lama ku kuburkan ia tanpa tangis tapi penuh dengan penyesalan..