Rabu, 01 September 2010
Aku Hanya Manusia
Mendekat ke Bumi & menghampiri
Aku hanya manusia & berdiri diatas Bumi
Tak terlihat lagi Bintang dari sini
Mungkin dia pergi karena tahu
Dan Lagi
meski kutahu bahwa Kau hanya ingin mengangkatku,
membawaku ketempat-Mu.
Tapi aku takut!
Walau Kau nyatakan tak ada yang harus kutakutkan,
selain rasa takut itu sendiri.
Lalu Kau hanya diam,
meski sesungguhnya Kau bicara dengan bahasa yang tidak kumengerti,
meski Kau tahu apa yang akan terjadi..
Lima Tahun Pembunuhan Munir
Tapi tampaknya hal itu menjadi suatu yang biasa saja bagi orang banyak,
yaitu bagi mereka yang tidak tahu apa yang diperjuangkan Munir.
Sebenarnya hanya sebuah Keadilan dan Kebenaran yang diperjuangkan Munir.
Sungguh sederhana sekali.
Tapi karena hal yang sesederhana itulah Ia dibungkam!!
Lihat sikap Pemerintah,
Mereka hanya sibuk mengotak-atik masalah birokrasi
Lihatlah betapa tamak dan bodohnya mereka!
Membiarkan ketidakadilan dan ketidakbenaran menjadi sebuah sistem yang dielu-elukan.
Menjadikannya sebagai sistem yang mendarah daging!
Sungguh belum dewasa Negara kita tercinta..
Tapi tenang saja mungkin dengan begini akan lahir Munir-Munir yang baru.
Munir, tak kan pernah berhenti
Tak akan pernah mati.
Kucing Kecil
Karena tergugah juga hati ini akhirnya ku ambil sedikit susu putih kesukaanku (tanpa menyebut merk) dengan malu-malunya (malu-malu kucing) kucing kecil itu dengan lahapnya menikmati sedikit susu tersebut..
Setelah habis kucing itu ternyata tetap mengeong, sungguh heran aku dibuatnya. Secara spekulatif ku ambil masakan Ibu ku yang ada sedikit olahan ikannya, dan ternyata ia suka entah karena benar-benar suka atau karena terpaksa.
Setelah kejadian itu kucing itu kerap berkunjung kerumah, dan seperti sebelumnya ku layani ia dengan senang hati..
Pada saat itu telah memasuki Bulan Puasa. Karenanya bangun siang pun tampak sudah biasa..
Kucing itu pun hadir saat berbuka maupun saat sahur tiba..
Kemudian pada hari itu seperti biasa aku bangun disiang hari dan telah beberapa hari kucing kecil itu tidak terlihat bahkan suara meongnya pun tidak terdengar meski sudah mengerutkan dahi dan memfokuskan diri suaranya tetap tidak terdengar sampai pada suatu waktu kulihat ia terbujur lemah tidak bergerak dan telah digerayangi oleh sekelompok nyamuk, ku panggil-panggil tetap ia tidak bergerak sampai akhirnya dengan penuh keragu-raguan ku sentuh ia, ku angkat!
ternyata kucing kecil itu telah mati tak berdaya tak lama ku kuburkan ia tanpa tangis tapi penuh dengan penyesalan..
Sabtu, 17 Oktober 2009
Musik Pop Yang Tidak Populer
Seperti yang kita ketahui banyak perdebatan mengenai musik pop dimasyarakat pecinta musik di tanah air. Saking banyaknya masyarakat yang kontradiktif terhadap masyarakat yang lain, yang akhirnya (entah disengaja atau tidak) memunculkan beragam argumen tentang musik pop diantara mereka. Perbedaan yang paling mencolok adalah musik pop sebagai "musik yang populer" atau musik pop sebagai "jenis musik". Untuk lebih jelasnya kita akan memetakan terlebih dahulu mana yang musik pop sebagai "musik yang populer" dan musik pop sebagai "jenis musik". Jika kita melihat musik pop sebagai "musik yang populer" tentu hal tersebut sangat terkait dengan industri, media dan pasar. Musik seperti ini diciptakan "memang untuk dijual". Seberapa pun idealismenya musik mereka jika tujuannya hanya untuk mencapai target sekian juta copy tentu masuk kedalam musik "penghilang kesadaran" atau-musik yang populer- ini. Di dalam kategori musik ini semua jenis musik bisa masuk ke dalamnya, tak hanya musik pop sebagai "jenis musik" tetapi jenis-jenis musik lain pun bisa msuk ke dalam kategori ini dari musik melayu, dangdut, rock dan genre-genre lainnya yang lebih spesifik pada jenis musik tertentu seperti hip-hop, punk, R&B, metal dsb.
Ironisnya dunia musik kita telah dipenuhi hama ini. Selanjutnya jika kita melihat musik pop senagai "jenis musik" tentu kita harus memahami terlebih dahulu musik pop sebagai "jenis musik". Musik pop sebagai "jenis musik" yaitu musik yang easy listening, mudah dicerna dan tanpa ada unsur-unsur musik lain (baik iramanya maupun alat musiknya itu sendiri) dan bisa dikatakan musik yang "lurus-lurus saja". Jadi segala jenis musik haruslah tereduksikan dari penjelasan di atas. Ada hal yang menarik dari kategori musik ini yaitu; Pertama, ada musik pop sebagai-jenis musik-yang populer. Musik ini merupakan afiliatif dan sintesis dari kedua kategori di atas. Musik inilah musik pop yang sejati. Kedua, ada musik pop sebagai-jenis musik-yang tidak populer. Ada dua tendensi yang menyebabkannya demikian. Tendensi pertama adalah karena memang tidak populer artinya tidak disukai oleh masyarakat tanpa ada kesengajaan (maksudnya musik ini tetap mencoba untuk populer tetapi memang masyarakat tidak menyukainya). Tendensi kedua adalah karena memang sengaja untuk tidak populer biasa kita sebut sebagai musik yang idealis atau musik indie-kita sebut saja begitu-yang tidak terikat dengan industri (label rekaman). Musik ini sebenarnya senantiasa hidup dari masa kemasa apalagi di zaman sekarang. Musik ini sebenarnya bisa juga menjadi musik populer tetapi mungkin karena memang karyanya yang berkualitas (perlu digaris bawahi-karya yang berkualitas-dan tanpa bermaksud untuk populer) sehingga keadaan yang menjadikannya demikian. Musik ini sebenarnya telah banyak di dunia musik di tanah air tetapi tidak sebagai "hama" seperti musik populer yang ada melainkan senagai pelepas dahaga bagi prestasi permusikkan di Indonesia karena tak bisa dipungkiri ternyata musik jenis ini lebih diakui keberadaanya dan lebih diapresiasi di mata internasional dibanding di negeri sendiri.
Musik pop sebagai-jenis musik-yang tidak populer sebenarnya tidak kalah keras bersuara dengan idealisme dan gagasan-gagasannya dibanding dengan jenis-jenis musik lain yang tidak populer juga (sebut saja musik indie). Jadi sungguh menggelikan jika ada pecinta musik tertentu yang meremehkan keberadaan musik pop sebagai "jenis musik" yang tidak populer hanya karena memeainkan musik pop! Padahal belum tentu musik pop yang mereka remehkan ternyata lebih pop dari pada musik yang mereka sukai! Selain itu dalam dunia musik kita juga telah ada "scene" masing-masing dalam bermusik. Di dalam kategori musik pop sebagai "jenis musik" yang tidak populer ada satu lagi bentuknya yang bisa dikatakan lebih ekstrem dari jenis-jenis musik yang ada yaitu "Musikalisasi Puisi". Musik ini lebih menitik beratkan pada kandungan isi liriknya tanpa mengurangi perhatian pada kulaitas musikalitasnya. Orang-orang yang memainkan musik ini lebih bisa dikatakan sebagai "Seniman" dari pada"Musisi" karena substansi bermusiknya lebih luas dari bermusik itu sendiri, tak jarang dengan memasukkan unsur-unsur kebudayaan. Maka sebaiknya masyarakat di tanah air bisa lebih "melek" dalam menikmati musik. Maju Terus Musik Indonesia!!!
Senin, 29 Juni 2009
Perpustakaan atau Bukan yang ada di Bekasi?
Terlepas dari itu ternyata di sana proses peminjaman koleksi perpustakaan atau penerimaan anggota perpustakaan tetap berjalan. Indikasinya terlihat dari rak-rak yang berjajar, bahan pustaka yang tersusun rapi sesuai dengan sistem klasifikasi DDC (Dewey Decimal Clasification) hingga seorang atau dua orang pemustaka yang ada di sana. Tentu masih dengan segala keterbatasan dan kekurangan pelayanan yang ada yang seharusnya terdapat di Perpustakaan Umum seperti Ruang Audio Visual, Layanan Internet, Layanan Perpustakan Keliling, Ruang Khusus anak Serta OPAC (Open Access Public Catalogue) pun yang wajib bagi penerapan sistem klasifikasi DDC di sana masih belum ada. Kami juga sempat menanyakan priofil Perpustakaan seperti sejarah berdirinya, visi & misinya, tugas pokoknya tetapi lagi-lagi kami tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan karena dengan alasan Perpustakaan ini masih baru, perpustakaan tersebut belum mempunya visi & misi, tugas pokok bahkan nomor telepon pun belum ada di Perpustakaan itu (Apalagi Website Perpustakaan..). Belum lagi suasana di sana sungguh jauh dari kenyamanan, kenyamanan untuk membaca tentunya.
Saat kami melakukan kunjungan yang kesekian kalinya kami melihat hal yang sungguh menggelikan yaitu adanya pedagang kue yang masuk seenaknya menawarkan dagangannya kesetiap orang yang ada di Perpustakaan tersebut, apalagi dia menawarkan kepada sebagian besar pegawai disana tanpa ada teguran. Sungguh suatu "kelambatan" atau tidak bisa dikatakan kemunduran yang mengenaskan bagi Aset Pemerintah Daerah yang sangat vital pengaruhnya bagi masyarakat ditinjau dari pusat pendidikan, informasi, penelitian, kebudayaan dan rekreasi yang nota bene adalah untuk kepentingan khalayak umum apalagi di zaman globalisasi, dizaman yang serba instant seperti ini masyarakat sangat haus akan segala hal yang serba cepay dan praktis apalagi yang berkaitan dengan informasi.
Maka jangan heran jika SDM kita masih jauh dari memuaskan apalagi bermimpi untuk lebih dari negara-negara lain jika pengimplementasian pengorganisasian di dalam sebuah organisasi pemerintahan saja masih lambat (Atau bisa dikatakan jalan di tempat), bahkan untuk kepentingan masyarakat umum. Tapi semoga saja beberapa waktu kedepan terlihat perkembangan yang signifikan bagi Perpustakaan Umum Kota Bekasi dilihat dari segala aspek seperti sistem Manajemen, Organisitoring serta pelayanannya terhadap pemustaka.
Rabu, 13 Mei 2009
Kumpulan Keanehan (Puisi/Sajak/apalah..)
“Dengan Tangis”
Aku hadir dengan tangis
Bukan tangis karena sedih
Tapi karena tak tahu apa-apa,tak tahu harus apa
Semua orang tertawa bahagia
kenapa pikirku? karena akukah?
Dalam kebingungan aku selalu dimanjakan
Dalam kebingungan aku selalu dimanjakan
Aku selalu dimanjakan
Meski makan asam garam
Aku selalu dimanjakan
Sampai saat aku terlanjur mendapatkan pelajaran
Yang mengatasnamakan pengalaman
Sembilan belas kini di balik badan
Dia pergi,selalu pergi bahkan tak mungkin kembali
Apa yang telah kudapat? Apa yang telah kulakukan?
Biarlah kedua Malaikat itu mencatatnya
Dan terus mencatatnya
Walau takjarang aku ingin sekali melupakannya
Aku tak kuasa kembali
Barang sekejap mata pun takkan mungkin kembali
Berjuta penyesalan telah kutelan
Telah banyak airmata yang terbuang
Tapi itu tidaklah cukup tidak sebanding
Dengan berjuta kali lipat nikmat & karunianya
Tanpa pamrih untukku,untukmu,untuknya,untuk mereka,untuk kalian semua
Jadi untuk apa aku menangis?
Kini aku sungguh berterima kasih pada pengalaman
Meski tak seberapa dibanding pengalamannya
Aku bertekad menjalani sisia hidupku
Meski tak selalu dengan senyuman tapi aku akan terus mencarinya
Mencari kebenaran
Bukan hanya kebenaran
Tapi kebenaran Maha Kebenaran
Agar pergi dengan tawa dan senyman
Agar aku pergi tidak dengan tangis
Semoga aku pergi tidak dengan tangis
“Batas”
Tubuhku tak bisa bergerak bebas kedunia luar
karena ada batasnya
Jika hatiku menghitam & membatu juga
Karena ada batasnya
Kadang sikap & senyumku yang hambarpun
Karena ada batasnya
Tapi tidak dengan pikiran-pikiranku
Tidakdengan cita-citaku
Dan semoga tidakpuladengan semangatku
“Simpuh”
Siangku cepat berlalu
Malaku dibanjiri peluh
Hari-hariku selalu sepertiitu
Sampai pada titikjenuh
Dan cintapun datang membantu
Tapi tak cukup dalam teguh
Ia kini tersedu
Haruskah aku bersimpuh?
Ketika angan memaks amaju
Diri ini teramat kukuh
Sampairindu yang menggebu
Tapi semuanya telah runtuh
Harskah aku bersimpuh?
Aku pasti bersimpuh
“Aku”
Aku ingin menjadi Enstein yang berpikiran cemerlang
Tapi aku tak ingin kesendirian
Aku ingin menjadi Kupu-kupu yang lepas dari kegelapan
Tapi aku tak ingin terbuai keindahan
Aku ingin menjadin Bintang yang banyak teman
Tapi aku tak ingin hilang tanpa arti jikalau Sang Mentari telah datang
Aku ingin menjadi Halilintar yang tanpa rasa takut mengeluarkan amarahnya
Tapi aku tak ingin ada yang terluka karenanya
Aku hanya ingin menjadi Aku
‘Dualisme”
Segenap jiwa & Ragaku resah tak berarah
Aku telah termakan tipu dayanya
Aku ingin sendiri tapitak sepi
Aku ingin bebas bukan berarti tanpa batas
“Ciputat”
Aku rindu lelahku
Aku rindu tetes keringatku
Aku rindu debu & asap itu
Aku rindu suara bising itu
Aku rindu lapar& dahaga itu
Aku rindu kamu
Ciputatku
“Bantah!”
Waktu takhanya pergi berlari tapi ia juga selalu datang menghampiri
Saat ini aku hanya melakukan yang terbaik
Takpeduli dengan nanti!
Lebih baik ditemani sepi yang sunyi
Daripada dalam keramaian yang penuh kemunafikan
Dengan sisa-sisa asa yang terbentuk dari setiap mimpi & segenap janji pada diri sendiri
Aku akan terus melakukanya
Bukan untuk siapa-siapa tapi untuk diriku sendiri
“Takdir”
Biarkan semua orang seperti itu karena aku tidak begitu
Takdir membrikanku berbagai ilmu tak ada yang salah dengan itu
Kini aku selalu tumbuh,kusingkirkan kesalahan-kesalahanku
Dan aku ingin terus tumbuh
“Asa”
Asa pasti selalu setia sedia
Dan harus tetap nyata
Tapi mungkin bukan sekarang
Mungkin bukan akhir siang
mungkin juga bukan sisa malam
Bahkan mungkin bukan ditengah peraduan
Dan aku tak mau terjerembab ditengah kemunafikan
Dan semoga tak ada lagi fatamorgana keindahan
“Hakekat kebenaran”
Dari setiap harinya ketika mata ini terbuka
Tak ada yang istimewa semua berlalu begitu saja
Sampai suatu saat aku menemukan keping-keping hakekat kebenaran
Terus ku cari
Hingga aku tahu apa yang harus ku lakukan
Meski tak mudah
Sungguh tidaklah mudah
Tapi pasti akan terus malakukannya
“Aku hanya Manusia”
Bintang di cakrawala di Siang hari
Mendekat ke Bumi & menghampiri
Aku hanya manusia & berdiri diatas Bumi
Tak terlihat lagi Bintang dari sini
Mungkin dia pergi karena tahu
Aku hanya Manusia
“Tuhan bakarlah Mereka”
Kujelajahi waktu
Tanpa tahu awal & akhir
Apa yang kudapat?
Aku hanya melihat wanita-wanita jalang bersekiweran
Aku hanya melihat wanita yang tak tak tahu Iman
Siapakah mereka?
Merekalah yang mencabuli anak awam
Tuhan bakarlah mereka
Telah kucoba mencaga pandangan
Tapi terlalu banyak mereka kau biarkan
Terlalu banyak mereka berkeliaran
Berilah aku sedikit kesabaran